Selasa, 25 Januari 2011

MOTOR DRak


SETTING KARBU MOTOR STANDAR


Meski kita bisa pertahankan karbu standar bawaan pabrik. Korek harian 4-tak tetap perlu ubah setingan pada mesin standart motor seperti papas KEM menjadikan kompresi sudah naik dan kem dikorek, karbu sebagai pemasok gas bakar harus disesuaikan,” Tutur yang di sampaikan Ibe mekanik Bengkel BIM’S di kawasan Ps.Minggu-Jaksel.

Tips yang amat simpel nyeting main-jet dan pilot-jet. “Tidak pake patokan. Soalnya karakter masing-masing motor beda. Kuncinya, rasakan saja dampak di mesin,” Imbuh Sang Mekanik
Lakukan penyetelan gas dan angin secara maksimal. “Jika teriakan mesin pada setelan gas tertinggi kurang njerit, berarti main-jet memang kurang dan harus di naikan angkanya.

Coba naikan 5 angka dulu dari angka standar pabrikan. Setelah itu, coba tarik gas. Jika pada gas tinggi tampak kayak ada kosong, alias ada jeda pada pasokan bensin. “Itu main-jet masih kurang. Bisa naikan satu step lagi, atau jadi 7 atau 7,5 angka. Biasanya, untuk kenaikan itu sudah cukup tinggi.

Sebaliknya, jika saat digas malah terasa mbrebet di putaran atas. Itu artinya, kenaikan main-jet yang dilakukan terlalu besar dan harus diturunin. Selain mbrebet, setelan main kegedean juga berdampak bensin boros. “Bensin terbuang dan nggak terbakar maksimal. Bisa dilihat di busi. Kalau cepat sekali hitam, berarti setelan kegedean pas.

Sementara untuk setelan pilot-jet, gejalanya juga dideteksi dengan beberapa hal. Gejala pertama, jika motor susah hidup setelah dilakukan korekan. “Atau setelah hidup, tapi pada putaran bawah tampak seperti ada kosongnya. Kayak bensin enggak jalan. Itu artinya pilot-jet perlu dinaikan,” katanya.

Cara menaikan juga bertahap. “Sama kayak kenaikan main-jet, coba dinaikan 5 angka dulu,” Ancer-ancer kebiasan yang dilakukan untuk para pelanggannya, Ibe menyetel pilot-jet maupun main–jet untuk motor standar korek, pas pada penambahan antara 5 sampai 7,5 angka.

Tentu saja, tergantung karakter korekan dan jenis karburator. “Tapi dari pengalaman, setingan pilot dan main-jet motor enggak pernah sampai 10. Jenis karburator standar pabrik. Kini motor tunggangan Anda akan sedikit mengalami perubahan pada saat motor di pacu dengan putaran mesin tinggi tapi akan membuat sedikit pasokan bensin yang keluar akan lebih boros.

Tapi perlu di pahami setiap motor akan ada perbedaan pada setiap motor, maka harus dengan cermat serta teliti menjadikan motor bisa membesut kencang di jalan. Dan perlu di ingat hati-hati di jalan saat anda mengendarai motor anda tetaplah untuk konsen saat mengendarai tunggangan Anda di jalan.

Setting Motor Jupiter

Karburator adalah sebuah alat yang mencampur udara dan bahan bakar untuk sebuah mesin pembakaran dalam. Ada kebijakan pemerintah mengenai hemat BBM ini, kalau tak salah dikeluarkan pada tahun 1980. Makanya produsen pembuat karburator ternama seperti Keihin dan Mikuni membuat stelan campuran yang miskin atau perbandingan antara udara lebih banyak dibandingkan bensin. Tujuannya jelas untuk memperirit konsumsi bensin.

Untuk produk keihin tidak terlalu kerasa yang saya coba adalah di karburator mikuni yang dipakai oleh motor2 Yamaha seperti vega-R dan jupiter Z kalau gak salah Suzuki shogun juga pake karburator jenis ini.Berikut ini tips sederhana pada settingan karburator pada motor jupiter-Z (pada bagian pilot jet nya saja) :
1. ambil selembar kawat bekas kabel gas bisa minta sama bengkel terdekat.
2. ingat bekas kabel gas jangan bekas kabel kopling apalagi bekas kabel rem.
3. korekan selembar kawat tadi ke bagian spuyer bensin(pilot jet) sampai tembus.
4. setelah semuanya dicuci dan terpasang tinggal stel lagi putaran idle mesin.
5. penyetelan gas dan angin secara maksimal atau mendapat suara lengkingan tertinggi.

Dengan cara ini Jupiter-Z ku bisa melakukan perjalanan jarak jauh tanpa khawatir lagi akan gejala overheat saya buktikan dengan melakukan perjalanan jarak jauh ke kota Yogya dari Bandung pp. Tenaga tidak ada matinya, bro !
Tugas utama karburator adalah mencampur Bahan Bakar (BB) + Udara (O2). Kira-kira dengan perbandingan range nya BB : O2 adl 1 : 13-15. Pokoknya gmn caranya biar mesin dapet suplai campuran segitu.
Kenapa pake range, padahal teori di buku2 pembakaran ideal itu 1:14?
Jwbannya adl Karena kondisi mesin & linkungan mempengaruhi settingan campuran BB:O2.
Misal:
Kompresi makin tinggi BERARTI mesin makin panas BERARTI butuh suplai BB lebih banyak biar mesin gak jebol.
Humidity (kelembaban) lingkungan makin tinggi BERARTI campuran BB terkontaminasi air, BERARTI campuran makin miskin, BERARTI bensin hrs lebih banyak.
Suhu lingkungan rendah BERARTI suhu kerja mesin turun BERARTI bensin harus dikurangi agar suhu kerja mesin jadi ideal.
Knalpot bobokan (Free flow) BERARTI rpm makin tinggi BERARTI suhu mesin meningkat BERARTI butuh BB makin tinggi.
Dan masih banyak lagi parameter yg harus diperhatiin termasuk desain lubang masuk pada blok yg b'pengaruh dg settingan spuyer sebagai penyalur BB.
Itu teori dasarnya.
Setting Karbu:
Karbu pny 2 spuyer :
Satu buah main jet (tuk NSR std ukurannya 130) yg berperan meyalurkan BB saat bukaan gas sekitar setengah putaran keatas
Satu buah pilot jet (NSR std ukurannya 45) yg berperan menyalurkan BB dari putaran gas 0 derajat sampe penuh, cm efek dari pilot jet ini bisa dikatakan tidak terlalu signifikan pada bukaan gas penuh N rpm mesin yg sudah tinggi.
Hal lain yg berpengaruh dengan setingan termasuk :
Ukuran Venturi karbu
Jarum skep
Stelan angin
Power jet.
Venturi karbu makin besar maka makin banyak udara yg lewat shg butuh spuyer lebih besar baik pilot atau main jetnya spy campuran bisa pas.
Trus kapan kita membesarkan ato mengecilkan spuyer2 tadi?
Sebelumnya hrs tahu dulu gejala2 mesin saat kekurangan BB dan kebanyakan BB:
1. "Ngempos" adalah gejala mesin spt kehilangan tenaga yg disebabkan kekurangan BB
2. "Mberebet" adl gejala mesin yg sebenernya dirasa padat cm tenaga seperti tertahan dan kadang dibarengi dengan suara benturan logam kalo settingannya terlalu basah.
Berarti kl NGEMPOS mesin butuh BB, kl BREBET mesin kebanyakan BB.
Kasus-Kasus
Nah berikut kasus2 yg sering terjadi krn masalah pilot jet :
Motor kl pagi susah hidup krn begitu gas dibuka ngempos terus mati ya berarti naekin pilot jet.
Motor dah jalan tapi sering tiba2 kehilangan tenaga saat putaran gas N putaran rendah berarti naekin pilot jet
Motor sering over heat saat jalan pelan berarti minta naek pilot jet
Motor brebet di putaran bawah tapi enak di put atas berarti pilot jet kebesaran.
Motor gak pake di cuk kl pagi N bisa langsung start
(ini jg gak normal) berarti pilot hrs turun.
Kesimpulannya, kl ada gejala ngempos,suhu tinggi diputaran yg relatif rendah maka minta naek pilot jet, N kl ada gejala brebet di put rendah jg maka pilot hrs turun.
Trus tuk kasus2 mainjet:
Mtr dibawa kebut2an sampe putaran atas trus begitu finish jalan pelan2 jadi ngempos dibarengi asep ngebul BERARTI suhu saat putaran tinggi meningkat drastis BERARTI main jet minta naik
Nafas motor di putaran atas terlalu panjang berarti mainjet minta naik.
Mtr ngelitik padahal yg lain normal BERARTI suhu mesin SANGAT TINGGI saat putaran atas BERARTI main jet minta naik.
Motor Brebet di put atas saja berarti main jet minta turun
dll
Kesimpulannya, jika mtr Brebet di put atas berarti main jet hrs turun, jika mtr suhunya tinggi di putaran atas berarti main jet minta naik.
Note:
Setiap ada perubahan ukuran spuyer wajib setting angin
Jangan berpatokan pada indikator suhu di dashboard tuk panduan setting krn pasti gak sesuai, ini butuh joki yg feelingnya dah kuat.
Adakalanya detonasi tdk bisa diobati dengan naekin spuyer jika detonasinya sudah parah. Ini berarti ada ketidaknormalan pada komponen mesin lainnya.
EXTREMEPilot-Jet
1 Jupiter MX135 12.5, 15, 17.5, 20, 22.5, 25
2 Jupiter-Z 12.5, 15, 17.5, 20, 22.5, 25
3 Vega 12.5, 15, 17.5, 20, 22.5, 25
4 Shogun 12.5, 15, 17.5, 20, 22.5, 25
5 Smash 12.5, 15, 17.5, 20, 22.5, 25
6 Shogun 125 12.5, 15, 17.5, 20, 22.5, 25
7 Satria F-150 12.5, 15, 17.5, 20, 22.5, 25
8 Scorpio 17.5, 20, 22.5, 25, 27.5, 30, 32.5, 35, 37.5, 40, 42.5, 45
9 Satria 120 17.5, 20, 22.5, 25, 27.5, 30, 32.5, 35, 37.5, 40, 42.5, 45
10 Thunder 125 17.5, 20, 22.5, 25, 27.5, 30, 32.5, 35, 37.5, 40, 42.5, 45
11 Raider, F1Z-R 12.5, 17.5, 20, 22.5, 25, 27.5, 30, 32.5, 35, 37.5, 40, 42.5, 45
12 Supra 32, 35, 38, 40, 42, 45, 48 13
Karisma 32, 35, 38, 40, 42, 45, 48 14
Vario 32, 35, 38, 40, 42, 45, 48 15
Tiger 32, 35, 38, 40, 42, 45, 48 16
Ninja 32, 35, 38, 40, 42, 45, 48 17
NSR150-SP 32, 35, 38, 40, 42, 45, 48 18
RX-King 17.5, 20, 22.5, 25, 27.5, 30, 32.5, 35, 37.5, 40, 42.5, 45

Main-Jet
1Scorpio 110, 115, 120, 125, 130, 135, 140, 145, 150
2 Jupiter-Z 90, 92.5, 95, 97.5, 100, 102.5, 105, 115
3 Vega 90, 92.5, 95, 97.5, 100, 102.5, 115
4 Nouvo 90, 92.5, 95, 97.5, 100, 102.5, 115
5 Shogun 110 67,5, 90, 92.5, 95, 97.5, 100, 102.5, 115
6 Smash 90, 92.5, 95, 97.5, 100, 102.5, 115
7 Shogun 125 90, 92.5, 95, 97.5, 100, 102.5, 115
8 Supra 72, 75, 78, 80, 82, 85
9 Karisma 72, 75, 78, 80, 82, 85
10 Kaze 72, 75, 78, 80, 82, 85
11 Tiger 100, 102, 105, 108, 110, 112, 115, 118, 120, 122, 125, 128
12 Ninja 100, 102, 105, 108, 110, 112, 115, 118, 120, 122, 125, 128
13 NSR150-SP 100, 102, 105, 108, 110, 112, 115, 118, 120, 122, 125, 128
14 Jupiter MX 106, 130, 132, 135, 138, 140, 142, 145, 148, 150, 152, 155, 160
15 Thunder 125 105, 130, 135, 138, 140, 142, 145, 148, 150, 152, 155, 160
16 Vario 110, 130, 135, 138, 140, 142, 145, 148, 150, 152, 155, 160, 162, 165, 168, 170
17 Satria 120 90, 95, 100, 105, 110, 115, 120, 125, 130, 135, 140, 145
18 RX-King 150, 155, 160, 165, 170, 175, 180, 190, 195, 200, 210

KitacoPilot-Jet
1 Kaze 100, 102, 105, 108, 110, 112, 115, 118, 120, 122, 125, 128
2 Grand 100, 102, 105, 108, 110, 112, 115, 118, 120, 122, 125, 128
3 Supra 100, 102, 105, 108, 110, 112, 115, 118, 120, 122, 125, 128
4 Shogun 15, 17.5, 20, 22.5, 25, 27.5, 30
5 Jupiter-Z 15, 17.5, 20, 22.5, 25, 27.5, 30
6 RX-King 17.5, 20, 22.5, 25, 27.5, 30, 32.5, 40, 42.5, 45

Main-Jet
1 Kaze 75, 78, 80, 82, 85, 88, 90
2 Grand 75, 78, 80, 82, 85, 88, 90
3 Supra 75, 78, 80, 82, 85, 88, 90
4 Shogun 70, 72,5, 77,5, 80, 82,5, 85, 87,5, 90, 97.5, 100, 102.5, 107,5, 110, 112.5, 115, 120, 125 5 Jupiter-Z 70, 72,5, 77,5, 80, 82,5, 85, 87,5, 90, 97.5, 100, 102.5, 107,5, 110, 112.5, 115, 120,125
6 RX-King 85, 90, 95, 100, 105, 110, 115, 120, 125, 130, 135, 140, 145, 150, 155, 160, 165, 170, 175,

KOHAR (Korek Harian) Motor 4 Tak




Bagian (3)


Pada sesion terdahulu sudah di bahas tentang polish dan knalpot, nah sekarang kita akan dongkrak pengapian di motor standar korek harian. pengapian salah satu peran yang berpengaruh terhadap kinerja motor jika ingin lebih dari motor lain.di motor pasaran terdapat dua pengapian yaitu AC dan DC, pengapian AC yaitu pengapian yang timbul akibat adanya putaran mesin dan magnet+CDI AC. pengapian DC yaitu pengapian yang di hasilkan dari Batere untuk membantu kinerja CDI. Pengapian AC ini biasanya di terapkan pada motor-motor yang tidak banyak memerlukan baterai untuk masukan arus bagi CDI, Honda Tiger, Yamaha RX King, Suzuki RC 100. untuk pengapian DC banyak di pakai pada motor Honda seperti GL pro, Mega Pro, Suzuki Satria 2T, Shogun 110 lama dan lain-lain.


Biasanya untuk mendongkrak pengapian yang simple cukup mengganti dengan CDI type competisi (racing) yang sudah banyak di jual di pasaran, seperti CDI BRT (cibinong) CDI Lampung atau keluaran terbaru yang type nya mirip standar tapi tidak dibatasi dengan Limiter yaitu CDI merk Varro. untuk motor korek harian cukup dengan mengganti CDI yang bisa di pasang langsung plek sesuai dengan jenis motor masing-masing.informasi harga CDI di pasaran :


CDI BRT untuk motor type bebek Rp. 330 - 600 ribu


CDI Lampung Rp. 250 - 800 ribu


CDI Varro Rp. 150 - 450 ribu


CDI only racing Rp. 800 - 2 juta rupiah


jika sudah mengganti CDI dengan type diatas jangan lupa setel dan atur lagi spuyer, ini untuk mengurangi masalah dengan pasokan bahan bakar yang di percikan api besar oleh CDI dan tenaganyapun lumayan bertambah lho... tuh bisa lihat di grafik hasil pengujian oleh pihak BRT, CDI standar vs CDI Racing. selamat mencoba..trus nanti kita nyambung dengan camsahft (noken as)...

Setting Karbu Motor Standar Korek Harian




Meski kita bisa pertahankan karbu standar bawaan pabrik. Korek harian 4-tak tetap perlu ubah setingan pada mesin standart motor seperti papas KEM menjadikan kompresi sudah naik dan kem dikorek, karbu sebagai pemasok gas bakar harus disesuaikan,” Tutur yang di sampaikan Ibe mekanik Bengkel BIM’S di kawasan Ps.Minggu-Jaksel.
Tips yang amat simpel nyeting main-jet dan pilot-jet. “Tidak pake patokan. Soalnya karakter masing-masing motor beda. Kuncinya, rasakan saja dampak di mesin,” Imbuh Sang Mekanik
Lakukan penyetelan gas dan angin secara maksimal. “Jika teriakan mesin pada setelan gas tertinggi kurang njerit, berarti main-jet memang kurang dan harus di naikan angkanya. Coba naikan 5 angka dulu dari angka standar pabrikan. Setelah itu, coba tarik gas. Jika pada gas tinggi tampak kayak ada kosong, alias ada jeda pada pasokan bensin. “Itu main-jet masih kurang. Bisa naikan satu step lagi, atau jadi 7 atau 7,5 angka. Biasanya, untuk kenaikan itu sudah cukup tinggi.

Sebaliknya, jika saat digas malah terasa mbrebet di putaran atas. Itu artinya, kenaikan main-jet yang dilakukan terlalu besar dan harus diturunin. Selain mbrebet, setelan main kegedean juga berdampak bensin boros. “Bensin terbuang dan nggak terbakar maksimal. Bisa dilihat di busi. Kalau cepat sekali hitam, berarti setelan kegedean pas.
Sementara untuk setelan pilot-jet, gejalanya juga dideteksi dengan beberapa hal. Gejala pertama, jika motor susah hidup setelah dilakukan korekan. “Atau setelah hidup, tapi pada putaran bawah tampak seperti ada kosongnya. Kayak bensin enggak jalan. Itu artinya pilot-jet perlu dinaikan,” katanya.
Cara menaikan juga bertahap. “Sama kayak kenaikan main-jet, coba dinaikan 5 angka dulu,” Ancer-ancer kebiasan yang dilakukan untuk para pelanggannya, Ibe menyetel pilot-jet maupun main–jet untuk motor standar korek, pas pada penambahan antara 5 sampai 7,5 angka. Tentu saja, tergantung karakter korekan dan jenis karburator. “Tapi dari pengalaman, setingan pilot dan main-jet motor enggak pernah sampai 10. Jenis karburator standar pabrik. Kini motor tunggangan Anda akan sedikit mengalami perubahan pada saat motor di pacu dengan putaran mesin tinggi tapi akan membuat sedikit pasokan bensin yang keluar akan lebih boros.
Tapi perlu di pahami setiap motor akan ada perbedaan pada setiap motor, maka harus dengan cermat serta teliti menjadikan motor bisa membesut kencang di jalan. Dan perlu di ingat hati-hati di jalan saat anda mengendarai motor anda tetaplah untuk konsen saat mengendarai tunggangan Anda di jalan.

suzuki shogun125

suzuki shogun125

Arsip Blog

MOTOR DRAG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar